Awalnya ga pernah terpikir di benakQuwh buat nulis resensi buku di blogQuwh sampai suatu hari aQuwh nemuin buku “ajaib” ini… Hehehe
Jadilah aQuwh putusin untuk nulis resensinyahh di sini… Lagipula,,, aQuwh memenuhi syarat2 menulis resensi (salah satunya mempunyai sifat kutu buku, suka membaca, haha) dan dari hobi baca novelQuwh ini aQuwh mulai terpikir buat nulis sebagian novel2 yang udah Quwh baca (karena aQUwh ga mungkin buat nulis semua bisa ratusan, hehehe) Lagipula aQuwh udah pernah menulis resensi sebelumnya, meski Cuma waktu pelajaran Bahasa Indonesia sih,,, hehehe. Tapi nyatanya nilaiQuwh gak jelek2 amat, malah sembilan, (mungki karena emang aQuwh yang punya darah suka nulis dari sononya, jadi menulis apa aja oke) jadi aQuwh memutuskan untuk mulai menulis resensi buku-buku yang menarik sembari belajar menambah kemampuan berbahasaQuwh. =D
SEBELUMNYA,,, KENAPA SPRING IN NEW ORLEANS???
Pertanyaan ini cukup wajar, mengingat buku ini jujur saja belum se terkenal novel-novel lainnya. Namun, seperti yang sudah saya sebutkan, novel ini “ajaib” bagi saya. KENAPA???
Karena… ada nama saya sebagai salah satu tokoh nya!!! “INDIRA”
Hahaha… Tidak hanya sebagai tokoh biasa saja, namun tokoh baik yang memiliki sifat persis dengan saya. Jago berbahasa Inggris, cerdik, gadis kecil yang cerewet, dan penuh semangat. (haha,,, aQuwh banget, khan?) sehingga langsung saja SAYA JATUH CINTA PADA PENGARANG NOVEL INI “DONATUS A. NUGROHO” Hehehe
Kalau ada pengarang yang memakai namaQuwh sebagai tokoh protagonist, aduh… aquwh tergila-gila,, hehehe
Tapi kalau sampai tokoh antagonis, kita musuh paten… Hehehe
(sabar buukk,,, apalah arti sebuah nama)
Tapi saya juga menemukan beberapa hal unik dari novel ini, jadi tak ada salahnya saya mencoba menulis resensinya. Hitung2 menambah pengetahuan bahasa saya, hehehe.
Tapi saya janji akan menulis resensi novel-novel lain yang sangat menarik
ASYIKNYA BELAJAR SAMBIL MENGGAPAI MIMPI DI USA
JUDUL BUKU : SPRING IN NEW ORLEANS
PENGARANG : DONATUS A. NUGROHO
PENERBIT : ANDI ; YOGYAKARTA
TAHUN TERBIT : 2008
CETAKAN : 1
TEBAL BUKU : 158 HALAMAN
HARGA : RP. 35.000
Siapa sih yang ga pengen belajar di luar negeri? Mulai dari Singapura, Australia, sampai yang terkenal akan kualitas pendidikannya seperti Inggris dan Amerika Serikat. Sebut saja universitas-universitas dambaan setiap pelajar seperti Universitas Harvard di Amerika Serikat dan Universitas Cambridge di Inggris yang menjadi Universitas terbaik di dunia. Bahkan artis-artis pun bermimpi bisa mengenyam pendidikan di sana. Tentu saja, semakin tingginya kualitas pendidikan di sana, semakin tinggi pula kualitas yang perlu dimiliki oleh para pelajar internasional yang ingin mengenyam pendidikan di sana. Pintar saja tidak cukup, harus memiliki kreatifitas yang tinggi dan berwawasan luas (dan tentu saja nasib yang mujur. =P). Tapi mengingat biaya pendidikan di luar negeri yang cukup mencekik, ditambah pula kondisi rupiah yang sering hidup segan mati tak mau membuat persaingan ke sana semakin berat. Sebut saja biaya pendidikan (saja) di Amerika Serikat yang bisa mencapai $ 50.000 per tahun belum termasuk biaya makan dan akomodasi lainnya (silahkan kurs-kan ke rupiah sendiri, kalu kalkulator saya sih jebol). Nah, bagaimana caranya? Beasiswa. Yups, mengejar beasiswa adalah jalan utama. Tapi tentu saja, bersaing mendapatkan beasiswa ke luar negeri sama susahnya dengaan mencari jarum dalam jerami!
Sandra, pelajar asal Medan, Indonesia ini adalah salah satu pelajar yang mendapat keajaiban untuk merasakan mengenyam pendidikan di luar negeri. Orang tuanya yang selalu mendidiknya untuk tak pernah berhenti berusaha dan belajar membawanya mendapatkan beasiswa untuk belajar di universitas terkemuka di New Orleans, Amerika serikat. Bersama Isis, Yvone dan Mindy, sahabat-sahabatnya sesama pelajar internasional dari berbagai negara, mereka merasakan asyik dan ketatnya belajar di negeri Paman Sam.
Mimpi indah Sandra rupanya tidak berhenti di situ saja. Sampai a bertemu dengan 3 orang pria yang tanpa sengaja membuatnya merasaklan indahnya jatuh cinta (yah... mungkin gara2 emang bule2 cakep2 sih, hohoho) Ferdinand Peregrina, bukan cuma seorang mahasiswa yang cerdas, tapi juga pemusik dan penari handal yang tampil sangat memukau di attas panggung. Berhasil mengobrak-abrik hati Sandra. Tapi bagaimana pula Sandra bisa menolak pesona Jean-Pierre de la Galissonierre? (tahan napas, jangan kaget) Seorang bangsawan muda berdarah biru asal Perancis yang luar biasa tampan. Yang ini lebih parah lagi, John Lawrence Maxim. Cowok keren, si jago politik dari Universitas Tulane yang akan menjadi seorang senator, bahkan tidak mungkin seorang presiden Amerika Serikat di masa depan. Wow! Jika semula Sandra sudah cukup terperangah dengan takdir yang membiarkannya mengenyam pendidikan di USA, kini ia juga mendapat kesempatan untuk menentukan pilihanya sebgai seorang istri musikus ternama, seorang putri bangsawan Perancis, atau bahkan first lady USA...
Petualangan Sandra tak berhenti sampai di situ, di saat kerinduannya akan Indonesia memuncak, ia bertemu dengan keluarga O’Connnor, kerabatnya saat di Bogor. Ia juga bertemu lagi dengan (TARA! YANG PALING SPESIAL DARI NOVEL INI) INDIRA putri keluarga O’Connor yang ceria, cerdik, pintar, penuh semangat, dan jago berbahasa Inggris. Permasalahan muncul saat sandra mendengar kabar bahwa Dewi, adiknya yang tinggal di Medan berhubungan dengan Aditya, xcowok yang terlibat narkoba di usia belia. Dengan bantuan keluarga O’Connor, Sandra berusaha mencari cara untuk membawa Dewi ke Amerika juga agar terhindar dari Aditya juga untuk menemukan kehidupan yang lebih baik. Dengan rencana INDIRA pula, INDIRA telah menyiapkan skenario untuk mendekatkan Sandra dan John. Wow!
Novel mungil ini tidak hanya menyuguhkan petualangan seorang pelajar internasional yang belajar di Amerika tapi juga perjuangan Sandra untuk membawa adiknya untuk mengenyam pendidikan di USA juga. Pembaca tidak hanya diajak untuk menikmati kisah cinta Sandra tapi juga dibuat terpana akan idei-idei cemerlang INDIRA yang sering kali tidak terduga. Satu-satunya kekurangan novel ini hanyalah gaya bahasa yang digunakan pada bab-bab awal terkesan kaku & tidak mengalir. Bagi pembaca yang jarang membaca novel-novel luar mungkin agak bosan dan kurang bisa memahami alur cerita. Namun, hal ini tidak akan berlangsung lama karena memasuki pertengahan, cerita akan mengalir dengan renyah dan menarik untuk diikuti. Sebaiknnya jangan langsung berhenti apabila merasa kaku pada bagian awal cerita, karena petualangan yang seru tengah menanti Anda di belakang.
Secara umum novel ini cukup menarik. Selain membawa kita untuk menikmati New Orleans, novel ini juga menghadirkan kisah cinta yang unik dan menarik. Novel ini juga secara tidak langsung akan menumbuhkan rasa keingintahuan dan ketertarikan kita untuk mengenyam pendidikan di luar negeri. Penasaran? Silahkan mencoba.
Oleh: Indira Tiyakusuma